Simpanlah Payudaramu, Simpanlah Paha-mu. . .
oleh : Alwan Rosyidi
Aku bukan al-Masih(1), aku bukan al-Mahdi(2), aku bukan Maitreya(3), pun bukan Awatara(4). Aku hanyalah anak Adam, dan Adam sendiri tercipta dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk(5). Jadi, memang sesungguhnyalah, aku tak lebih indah dari lumpur hitam, aku hanyalah ciptaan hina, yang diberi kesempatan oleh-Nya untuk memperpatut diri, untuk mendapat kasih-Nya.
Sudah menjadi tabiat, bahwa manusia memang lemah. Manusia tak sepanas api, atau seterang cahaya, manusia hanyalah tanah—yang fana. Karena fana, maka lemah, dan karena lemah, maka tak sepantasnya kita mengangkat diri kita dalam singgasana ketinggiaan di antara keberadaan mahluk.
Karena aku—manusia,kita semua—adalah tanah, maka sungguh keterlaluan jika aku menenggelamkan diri dalam air, atau melemparkan diri dalam gemericik api. Aku akan lebur, dan aku akan membatu, jika tenggelam, jika terbakar. Aku harus mencari keselematan, aku harus mencari tempat yang aman agar aku bisa meraih beberapa kesempatan indah mendapat curahan kasih-Nya.
Jadi kumohon, jangan salah mengerti. Jika aku tak banyak memuji kecantikan tubuhmu, jika aku tak banyak mengerahkan pandangan mata padamu, bukan aku tak menyukaimu. Aku justru sangat menyukaimu, tapi semata karena aku takut. Aku takut dengan kekotoran diriku, aku takut dengan kerapuhan diriku, dan aku takut dengan keselamatan diriku.
Aku sudah banyak mendengar, aku sudah banyak menyaksikan, betapa pahitnya kehancuran manusia. Kehancuran-kehancuran yang disebab oleh kesewenangan mereka bermain dengan kehidupan, dengan hukum alam, bermain dengan kelemahan diri sendiri. Aku sudah banyak melihat perempuan yang putus asa karena tak mampu menjaga kelaminnya—siapakah yang salah?. Aku sudah banyak melihat lelaki yang hancur karena menghamburkan uangnya demi kelembutan perempuan—siapa yang salah?. Dan tentu, aku telah banyak melihat gadis-gadis dan remaja-remaja yang lumpuh karena permainannya sendiri.
Jadi kumohon padamu, jika perasaan-perasaan ini adalah keindahan(6), janganlah kita bermain-main dengan diri kita sendiri. Dengan sepenuh rasa hormatku padamu, kumohon, simpanlah dulu sejenak, payudaramu. Simpanlah dulu sejenak, sepasang pahamu yang lembut itu. Simpan, simpan, dan berjanjilah, kamu tak akan membukanya, hingga kita telah menyatu, dalam kerajaan cinta Ilahi.
——————-
Catatan :
(1) : al-Masih, adalah penisbatan kepada Isa, Yesus, Sang Juruselamat. Gelar al-Masih adalah gelar istimewa yang diberikan oleh Tuhan kepada Isa. Bagi umat Kristiani, Isa al-Masih, Yesus Kristus, adalah Sang Juruselamat, yang telah mengorbankan diri demi menebus dosa-dosa umat manusia. Umat Kristiani juga meyakini, bahwa Sang Juruselamat akan turun kembali ke dunia, pada akhir zaman kelak.
(2) : al-Mahdi, adalah juruselamat akhir zaman dari umat Muslim. Ia adalah sosok pemimpin umat Islam akhir zaman, yang akan memimpin umat muslim menghadapi huru-hara akhir zaman. Menurut beberapa hadist dari kalangan Sunni, al-Mahdi adalah seorang Arab keturunan Rasulullah Muhammad s.a.w, yang memiliki nasab sama seperti nasab Rasulullah, yaitu memiliki nama Muhammad, dan memiliki seorang ayah dengan nama Abdullah. Sedangkan menurut keyakinan golongan Syiah, al-Mahdi adalah seorang juruselamat yang memiliki sifat ghaib, atau tersembunyi pada saat ini, dan pada saatnya, akan muncul untuk memimpin umat Islam.
(3) : Maitreya, adalah sosok Buddha setelah Buddha Gautama yang akan muncul dikemudian hari kelak. Kemunculan Buddha Maitreya ini memiliki misi untuk membantu menyelamatkan umat manusia, yaitu membantu mereka mencapai pencerahan tertinggi. Menurut keyakinan umat Buddha, saat ini Buddha Maitreya berada di surga Tusita, sebagai sosok bodhisatva (calon buddha).
(4) : Awatara, adalah sosok penjelmaan Tuhan YME dalam wujud manusia di bumi menurut keyakinan umat Hindu. Tujuan utama dari menjelmanya Tuhan YME—atau dalam keyakinan Hindu disebut dengan Sang Hyang Widdi—ke dalam wujud manusia adalah untuk memperbaiki jalan hidup manusia yang telah semakin jauh dan rusak dari jalan Dharma. Keyakinan mengenai proses inkarnasi Sang Hyang Widdi/Tuham YME ke dunia ini tertulis di dalam Bhagawadgita :
“Kapan pun dan dimana pun pelaksaan dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan dharma merajalela, pada waktu itulah Aku sendiri turun menjelma, wahai keturunan Bharata. Untuk menyelamatkan orang-orang saleh, membinasakan orang-orang jahat dan untuk menegakkan kembali prinsip-prisnsip dharma, Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman.”
(Bhagawadgita, 4.7-8)
(5) : Firman Tuhan dalam al-Qur`an Surat al-Hijr (15) ayat 26 :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
(6) : Firman Tuhan dalam al-Qur`an Surat ar-Ruum (30) ayat 21 :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Sumber : http://filsafat.kompasiana.com/2010/02/17/simpanlah-payudaramu-simpanlah-paha-mu/
Posting Komentar