Hari Pers: Aktivis Pergerakan Ajak Jurnalis Melawan Neoliberalisme
Selasa, 9 Februari 2010-21.19 WIB | Bravo
PALEMBANG, Berdikari Online: Aktivis pergerakan di Palembang, Sumatera Selatan, menyerukan kepada jurnalis untuk berjuang bersama melawan system neoliberalisme di Indonesia.
Tuntutan ini disampaikan oleh puluhan aktivis dalam aksi bersama Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Partai Rakyat Demokratik (PRD), Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) dan Front Anak Bangsa Menggunakan (FRABAM) di depan Hotel Arya Duta, Palembang, Selasa (9/2). Ini bertepatan dengan kedatangan SBY untuk menutup Pekan Olahraga Wartawan Nasional (PORWANAS).
Ketua PRD Sumsel Eka Subakti mengatakan, neoliberalisme yang menjadi pilihan kebijakan rejim SBY-Budiono terbukti menyengsarakan rakyat, terutama kalangan buruh, petani, mahasiswa, dan rakyat miskin perkotaan.
Akibat mengekor pada neoliberal, paparnya, Indonesia hanya menjadi pengekspor bahan baku murah ke Negara-negara maju, sesuatu yang sudah menjadi spesialisasi Indonesia semenjak jaman kolonialisme dulu.
"Rakyat, sebagai pemilik sah kekayaan alam negeri ini, terus terpuruk dalam kemiskinan dan kesengsaraan yang sangat ekstrem. Betapa kemiskinan kini menjadi wajah umum dalam masyarakat kita di berbagai pelosok negeri," ujarnya.
Untuk itu, Eka Subakti mengajak para jurnalis, sebagai pekerja informasi publik, untuk berpartisipasi dalam perjuangan bersama menghentikan neoliberalisme. Ia mencotohkan perjuangan bapak pers Indonesia dan sekaligus perintis perjuangan pembebasan nasional, Tirto Adhi Soerjo, begitu gigih dalam perjuangan anti-kolonial.
Dikatakannya, pers dapat menjadi senjata penting untuk membongkar kebusukan praktik neoliberal kepada rakyat, mengontrol dan melaporkan setiap penyelewengan anggaran Negara, dan mengabarkan setiap penghisapan yang diderita oleh rakyat. (Ulf)
Sumber : http://papernas.org/berdikari/index.php?option=com_content&task=view&id=701&Itemid=1
Posting Komentar